Skip to main content

Pernyataan Jaringan Penganut Agama Buddha untuk Kedamaian

berkenaan isiden bom di Hotel Southern View, Wilayah Pattani, 23 Agustus 2016

 

Desakan untuk melindungi warga sipil

Insiden bom yang berlaku di Hotel Southern View, Wilayah Pattani pada jam 22.40 , tanggal 23 Agustus 2016 menyebabkan Oraporn Srirueanhat, 35, dari Wilayah Ubonrachathani, meninggal dan sebanyak 30 orang mendapat luka-luka, iaitu 27 orang perempuan (antaranya 2 orang anak) dan 3 orang lelaki.   

Warga sipil bukan pihak yang berkonflik, dan bukan musuh anda. Oleh itu, Jaringan Penganut Buddha untuk Kedamaian, sebagai kelompok warga sipil, mengutuk keras atas penggunaan kekerasan yang kejam terhadap warga sipil, yang melanggar hak asasi manusia serta prinsip kemanusiaan, yakni prinsip universal yang harus dihormati oleh semua pihak.

Perbuatan menanam rasa takut kepada maysarakat awam dan merugikan keyakinan terhadap pertumbuhan ekonomi di tiga Wilayah Perbatasan Selatan memberi dampak yang negatif terhadapsemua penganut agama, tidak kira penganut agama Buddha, penganut agama Islam atau penganut agama-agama lain, yang selama ini menjalankan kehidupan secara aman.  

Kami menyatakan rasa dukacita terhadap para korban, dan ingin memberikan dokongan kepada keluarga serta teman-teman para korban.

Jaringan Penganut Agama Buddha untuk Kedamaian ingin meyatakan pendirian seperti berikut:

1. Jaringan Penganut Agma Buddha untuk Kedamaian menuntut supaya mereka yang berbeda pandangannya daripada negara harus menyatakan sama ada pihaknya bertanggungjawab atas serangan atau tidak.

2. Hentikan segera sebarang serangan terhadap warga sipil yang bukan pihak yang berkonflik.

3. Kedua pihak berkonflik (Negara dan meeka yang berbeda pandagannya) harus adakan proses dialog damai dengan cepat untuk menunjukkan kesungguhan dan keprihatinan terhadap rakyat tiga wilayah perbatasan selatan

4. Kedua pihak harus melindungi warga sipil dan menjauhkan mereka daripada konflik.

Jaringan Penganut Agama Buddha mendukung dialog damai, menentang penggunaan kekerasan, dan menyokong dialog damai antara pihak yang berkonflik.  

Jaringan Penganut Agama Buddha untuk Kedamaian

24 Agustus 2016